Keynote Address

Oleh: Prof. Dato Dr Syed Mohammed Aljunid

datoKegiatan PGF tahun ini bertempat di Universiti Kebangsaan Malaysia, Kuala Lumpur dengan mengusung tema “Using Big Data for Health Policy and Management”. Kegiatan ini diawali dengan keynote speech oleh Prof Dato Dr Syed Mohammed Aljunid.

Prof Dato Dr Syed Mohammed Aljunid memulai dengan memberikan pengantar mengenai Kebijakan Kesehatan dan Penggunaan Data Besar. Kebijakan kesehatan merupaka satu kesatuan dari beberapa unsur yang dapat mempengaruhi jalannya organisasi, menyediakan peraturan dan menyusun pembiayaan dalam sistem kesehatan. Menurut beliau, kebijakan berbeda dengan sebuah keputusan, dimana kebijakan mencakup hal yang lebih luas dan kompleks. Negara berkembang menghadapi tantangan yang berbeda-beda dalam kebijakan kesehatan dan diperlukan data dan informasi yang akurat untuk menunjang seluruh tahapan pembuatan kebijakan. Data universal yang dihasilkan baik secara langsung maupun tidak langsung dari masyarakat, dapat digunakan sebagai landasan untuk merumuskan dan memprioritaskan sebuah kebijakan dalam dunia kesehatan. Hal ini dikenal dengan kebijakan kesehatan berbasis bukti.

Data-data yang ada selama ini di beberapa negara masih belum terstruktur, baik data yang berasal dari rekam medis, klaim asuransi kesehatan, maupun data survailans. Kondisi ini juga sejalan dengan rendahnya penggunaan data tersebut oleh pemangku kebijakan sehingga kebijakan yang dibuat tidak berdasarkan pada fakta yang ada. Dalam sebuah proses pembuatan kebijakan dalam dunia kesehatan, kelompok yang memegang peranan penting dan dianggap memiliki kepentingan adalah tenaga kesehatan. Sedangkan kelompok yang dianggap memperoleh dampak langsung adalah pengguna jasa (masyarakat) dan pasien. Data yang ada juga menunjukkan tingginya angka fraud di dunia kesehatan. Kepentingan-kepentingan dari sebuah proses kebijakan ini dapat dihindari jika didasari oleh penggunaan data yang dapat dipertanggungjawabkan.

Hal lain yang juga perlu dipertimbangkan dalam penggunaan data adalah isu etika dan legalitas data. Kedua hal tersebut membutuhkan sumber daya manusia kesehatan yang terdiri dari multi disiplin profesi yang terampil dan berpengetahuan. Konsekuensinya adalah perlu pelatihan yang memadai dalam proses pengolahan data dan proses penyajian data dalam sebuah policy brief yang mudah dipahami dan dapat digunakan oleh seluruh kelompok yang membutuhkan. Data yang baik sendiri diartikan sebagai data yang berkualitas dengan tingkat akurasi yang tinggi dan dapat diterjemahkan dan disebarluaskan (Data Sharing).
Pada akhir sesi, Prof Dato menekankan bahwa Big Data merupakan isu yang menarik dalam sistem kebijakan kesehatan dewasa ini. Data yang baik dapat membantu menghasilkan kebijakan kesehatan yang tepat.

Reporter: Muhammad Asrullah (PKMK UGM)

Reportase Terkait: